Totale bladsykyke

Maandag 01 April 2013

GIRLFRIEND Chapter 2


GIRLFRIEND Chapter 2
Hari ini merupakan salah satu hari yang cukup menyibukkan bagi Yesung. Pemuda yang kini telah menjabat sebagai Ketua Osis itu harus menyusun berbagai rencana kegiatan ekstrakulikuler, belum lagi mempersiapkan agenda untuk festival musim panas nanti, ditambah dengan jadwal olimpiade matematika yang harus dia ikuti. Semuanya benar-benar telah menyita waktu beristirahatnya.
Setidaknya Yesung masih beruntung karena memiliki kecerdasan di atas rata-rata, sehingga dia tidak perlu mengikuti pelajaran yang memang ia sudah kuasai seluruhnya. Dan jangan heran jika menemukan seorang Kim Jong Woon tertidur di kelas. Dia memang butuh istirahat, dan satu-satunya saat yang bisa ia manfaatkan hanyalah di saat pelajaran berlangsung.
Biasanya saat jam istirahat dimulai, dia akan kembali menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan dibalik meja OSIS-nya. Tetapi untuk kali ini saja ia terlihat duduk santai di salah satu bangku taman. Kalau bukan karena Kyuhyun yang terus memaksanya untuk beristirahat mungkin Yesung tidak akan ada di sini.
Dipejamkan kedua matanya itu yang benar-benar terlihat lelah itu.
‘’Hei Sooyoung kita membaca buku di sini saja ya?’’
Baru sekejap Yesung memejamkan matanya tiba-tiba saja terdengar sebuah suara yang sepertinya ia kenal itu. Benar saja tepat di salah satu bangku panjang di bawah pohon beringin terlihat sesosok gadis berambut raven sedikit bergelombang tengah duduk untuk membaca sebuah buku bersama temannya. Dia adalah Yoona gadis yang sudah dia amati sejak awal tahun ajaran baru.
‘’Sooyoung, tadi kau disuruh pergi ke ruangan Park Ha seongsangnim’’
‘’Ada perlu apa?’’
‘’Entahlah’’
Yesung bisa melihat ada seorang anak lain yang mendatangi Yoona dan temannya. Lalu gadis berambut pirang itu pergi meninggalkan Yoona sendirian. kesempatan emas ini pun dimanfaatkan oleh Yesung untuk mendekati gadis itu.
Plukk …
Dilemparkannya ranting kecil ke arah rambut Yoona.
‘’Hei kau yang di atas cepat turun!’’
Yesung bergeming.
‘’KAU DENGAR TIDAK SIH !’’
Yesung tertawa kecil karena melihat tingkah lucu gadis itu yang mengomel sendiri dengan sebatang pohon yang tak berdosa, padahal orang yang melemparkan ranting ke arahnya tadi adalah pemuda yang saat ini tengah duduk tepat di samping bangku panjangnya.
‘’Hahaha kau itu mengomel pada siapa,sih?’’ Ujar Yesung
‘’Oh jadi kau orang yang mengerjaiku!’’
‘’Kalau iya kenapa?’’
‘’Kau ini,Dasar menyebalkan!’’ Ketus Yoona sambil melemparkan sebuah ranting kecil kearah Yesung, berniat ingin membalaskan dendamnya.
Yesung pun berdiri untuk menghindar kemudian berlari kencang menuju kelasnya.
Yoona pun akhirnya memutuskan untuk melapor kejadian yang tidak menyenangkan ini pada Sooyoung sahabatnya itu.
‘’Sooyoung…masa tadi Yesung oppa menjahiliku di taman, dia…dia melemparkan ranting kecil kearah rambutku…padahal aku sama sekali tidak mengganggunya’’
‘’Hm mungkin dia menyukaimu’’
‘’Kau ini jangan bercanda dong’’
‘’Siapa bilang aku bercanda’’
‘’Oh ya Sooyoung hari ini hari terakhir kita sekolah, kan? Besokkan sudah mulai liburan musim panas.’’ Tanya Yoona yang kembali bersemangat.
‘’Ne.’’
Ketika jam pelajaran berlangsung tanpa kehadiran seorang guru di kelas Yesung…
Yesung duduk di kursi paling belakang, mendengus di balik buku Matematika yang menutupi wajahnya. Dia memang tidak begitu suka dengan teman-teman sekelasnya yang ribut.
‘’Kau tidak ingin melakukan sesuatu hari ini, hyung? Tanya kyuhyun kepadanya.
Pemuda itu menjauhkan buku matematika yang sedari tadi menutupi wajahnya, ia menoleh kearah Kyuhyun yang tadi menegurnya.
‘’Hn’’
‘’Oh ya aku tahu kau itu sebenarnya menyukai Yoona,kan?
‘’Apa maksudmu?’’
‘’Hari ini hari terakhir sekolah sebelum liburan musim panas, loh kalau kau tidak cepat-cepat nanti kau bisa terlambat’’
Yesung terdiam. Melakukan sesuatu? Kyuhyun benar, dia tidak mungkin berdiam diri. Tapi bagaimana kalau gadis itu tidak menyukainya? Bukankah Yesung terlalu sering membuat gadis itu marah?
Di hari terakhir sekolah itu lagi-lagi Yoona mendapatkan sedikit masalah yang membuatnya harus pulang terlambat, sementara Sooyoung sahabatnya itu lagi-lagi tidak berniat untuk pulang bersamanya.
Ketika hendak melangkahkan kaki menuju gerbang kompleks tiba-tiba saja langkahnya terhenti saat dilihatnya Yesung yang tengah berdiri di depan pintu gerbang. Meski dia tidak tahu apa tujuan pemuda itu sebenarnya, tapi melihatnya saja entah mengapa sangggup membuat Yoona gugup bukan main. Dalam beberapa menit itu dia hanya bisa terdiam, memikirkan apa yang sebaiknya ia lakukan. Melangkah begitu saja, berpura-pura tidak melihat Yesung di sana, atau memutar lewat gerbang belakang dan menjauhinya.
Tetapi setelah dipikir-pikir lagi olehnya ia tidak memiliki cukup alasan untuk menjauhi Yesung, ia pun akhirnya memutuskan untuk tetap berjalan menuju pintu gerbang keluar, toh Yesung belum tentu akan peduli dengannya.
‘’Hei kau gidalyeo!’’
DEG
Yoona berhenti melangkah saat pemuda itu memanggilnya. Dan entah mengapa jantungnya kini berdentak kencang saat Yesung berjalan ke arahnya.
‘’apa?’’ Tanya Yoona dengan ekspresi sebal.
‘’Kau akan menghabiskan liburan dimana?’’
Yoona mengernyit.
‘’Kau kenapa sih oppa? Apa kau sedang sakit?’’ Tanya Yoona sambil mencoba mendekatkan tangannya pada dahi Yesung.
‘’Saat festival musim panas di sekolah nanti kau harus melihat kembang api bersamaku’’ Ucap Yesung datar yang kemudian langsung menepuk kepala Yoona dan meninggalkannya. Namun baru selangkah ia bergerak maju meninggalkan Yoona, ia kembali menoleh kearah gadis itu.
‘’Aku akan menjemputmu nanti’’
Yoona terdiam. Apa-apaan sih dia? pikirnya dalam hati.
‘’Memangnya kau tahu dimana rumahku?’’ Ujar Yoona dari kejauhan.
‘’Tentu saja. Aku mendapatkannya dari Jongjin’’
‘Akhirnya gadis itu menghela napas. Merayakan festival musim panas bersamanya?Tidak ada salahnya sih.
PLUK’
Yoona baru saja hendak melangkah saat sebuah kertas mendarat di dahinya. Dia mengambil kertas itu lalu membaca tulisan yang ada di dalamnya. Isinya …
‘’Aku menyukaimu, jadilah pacarku. Aku tidak menerima penolakan. Aku tunggu kau di Festival nanti’’ Seketika meronalah kedua pipi Yoona ketika membaca surat itu.

END


Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking