Totale bladsykyke

Dinsdag 16 April 2013

One Spring Day Chapter 3


One Spring Day Chapter 3
           
Inilah saat yang ditunggu-tunggu oleh para siswa Universitas Shinhwa, setiap 1 menit menjelang bel pulang sekolah berbunyi aktivitas yang pasti akan mereka lakukan disaat-saat seperti itu adalah menghitung detik-detik terakhir bel tersebut akan berbunyi, dan pada hitungan 5, 4, 3, 2, 1 kriiinnnggg… bel pun akhirnya berbunyi. Semua siswa sontak berjalan keluar kelas. Tetapi tidak untuk Anne dan Yuri setelah semua jam pelajaran berakhir pada sore hari ini mereka harus segera bergegas untuk menemui Hye Ri sahabatnya itu, yang saat ini sedang terbaring lemas di ruang UKS. Sesampainya di depan pintu mereka mendengar suara oppa Jinwoon yang tampaknya sedang bercakap-cakap dengan sahabatnya itu.
‘’ Kau sudah sadar?’’ Tanya JinWoon
‘’Kenapa aku bisa berada di tempat ini’’
‘’Kau pingsan saat jam pelajaran olahraga sedang berlangsung’’ Ujar JinWoon datar.
‘’Pingsan?’’
‘’Ne memangnya kau tidak ingat?, tiba-tiba saja hidungmu mengeluarkan darah, suhu badanmu tinggi dan tahu-tahu kau jatuh pingsan, ya untungnya kedua sahabatmu itu beserta dua murid lainnya membawamu ke tempat ini’’
‘’Lalu kenapa oppa bisa berada di tempat ini?’’
‘’3 hari kedepan aku diberi tugas oleh Kepala Sekolah untuk menjadi dokter pengganti di tempat ini menggantikan dokter yang biasanya bertugas disini’’
‘’Oh, memangnya dokter itu kemana?’’
‘’Dia sedang cuti selama 3 hari’’
‘’ Oppa…’’
‘’Hn’’
‘’Mianhae karena telah merepotkanmu’’
‘’Sudahlah, aku juga lebih suka kalau harus bertugas sebagai dokter di tempat ini dari pada harus mengikuti pelajaran Kim Soo seonsaengnim’’
‘’Terima kasih karena oppa telah merawatku, kalau begitu aku pulang dulu’’ Ujar Hye Ri yang berusaha bangun dari tempat tidur.
‘’Jangan memaksakan diri kau itu masih lemas, kuantar kau pulang sekarang’’
‘’Anniya, aku..aku bisa naik bus dari halte dekat sekolah kok oppa’’
‘’Ishh kau itu, kalau kau pingsan atau hidungmu itu kembali mengeluarkan darah bagaimana? Kalau kau sampai kenapa-kenapa nanti aku yang disalahkan oleh Kepala Sekolah tau’’
Mendengar ucapan JinWoon itu Hye Ri pun langsung terhenyak. Tetapi keheningan itu tidak berlangsung lama ketika kedua sahabat Hye Ri yaitu Yuri dan Anne menghampirinya.
‘’Hye Ri kau sudah baikan?’’
‘’Ne, sekarang ayo kita pulang’’
Ketika hendak turun dari tempat tidurnya tiba-tiba saja JinWoon menahan tangan Hye Ri dan berkata…
‘’Tidak boleh, kau sekarang pulang bersamaku’’
‘’Tapi…tapi oppa’’
‘’Tidak ada tapi-tapian’’
‘’Bagaimana dengan Yuri dan Anne, aku sudah janji akan pulang bersama dengan mereka’’
‘’Gwenchana Hye Ri, hati-hati di jalan ya’’ Ujar Yuri
JinWoon pun akhirnya menarik Hye Ri menuju halaman parkir sekolah tempat dimana mobilnya berada.
Hye Ri P.O.V
‘’Dasar dia itu, dia anggap aku ini apa memangnya? Aku kan juga Mahasiswi Universitas Kedokteran ternama memangnya cuma dia saja yang tahu kondisiku saat ini, dasar JinWoon oppa menyebalkan!’’ Ketus Hye Ri di dalam hatinya.
Perjalanan menuju rumah Hye Ri berlangsung penuh dengan keheningan ….
‘’Sejak kapan kondisimu seperti itu?’’
‘’Memang kalau aku beritahu ada hubungannya denganmu, kau itu kan bukan kakakku atau orang yang paling berharga bagiku kan, jadi untuk apa kau tahu kondisiku’’
Mendengar itu semua JinWoon terdiam dan berpikir ulang.
JinWoon P.O.V
‘’Dia benar, aku bukanlah orang yang dekat atau berarti bagi dirinya’’
Sesampainya di rumah Hye Ri …
‘’Terima kasih karena telah mengantarku ke rumah’’
‘’Hye Ri kau sudah pulang?’’ Ujar seseorang dari dalam rumah yang tak lain dan tak bukan adalah Umma dari Hye Ri
‘’Oppa nanti kalau umma bertanya tentang kondisi tubuhku di sekolah tolong jangan beritahu yang sebenarnya ya, aku takut umma terlalu bersikap khawatir padaku’’
‘’Ne aku mengerti ‘’
‘’Kau teman Hye Ri ya?Terima kasih karena kau telah mengantar anakku pulang ke rumah ‘’
‘’Ne’’
‘’Umma kalau begitu aku masuk ke dalam rumah dulu ya’’
‘’Oh ya siapa namamu nak?’’
‘’JinWoon’’
‘’Bagaimana kondisi tubuh Hye Ri di sekolah apa dia pingsan atau lain sebagainya?’’
‘’Hmmm…Anniya’’
‘’Oh ya boleh saya minta bantuanmu JinWoon? Tolong jaga Hye Ri baik-baik ya, akhir-akhir ini kondisi tubuhnya menurun saya takut kalau penyakit…’’
Suasana seketika menjadi hening
‘’Memangnya Hye Ri kenapa ?’’
‘’Hmm tidak, saya hanya takut kalau suatu saat dia harus menghilang karena dia hanya satu-satunya anak yang tante miliki, bisakan kau jaga dia sampai nanti tante pulang dari Amerika?’’
‘’Baiklah, oh ya saya pamit pulang dulu’’
‘’Hati-hati di jalan’’
‘’Ne’’

To Be Continued



Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking