Totale bladsykyke

Maandag 15 April 2013

One Spring Day Chapter 2

-->
              Teriknya matahari tidak menyurutkan semangat para siswa Universitas Shinhwa untuk beraktivitas pada pagi hari ini. Pelajaran Olahraga pun mereka lewati dengan senang hati, basketball ya itulah materi olahraga yang saat ini sedang diminati  oleh sebagian besar mayoritas siswa putra maupun putri yang ada di Universitas tersebut. Namun, sepertinya hari ini bukanlah hari yang baik bagi Park Hye Ri. Disaat pelajaran olahraga sedang berlangsung tiba-tiba saja tetes demi tetes darah segar keluar dari kedua lubang hidungnya sontak semua siswa putri yang ada disekitarnya merasa cemas akan keadaan Hye Ri yang terus menerus menurun secara berkala setiap harinya, dan ini bukanlah kali pertama hidungnya mengeluarkan darah, kemarin di saat jam pelajaran biologi Song Man Bo Seonsaengnim tiba-tiba saja kedua lubang hidung Hye Ri kembali mengeluarkan darah namun sepertinya tidak sebanyak hari ini.
‘’Hye Ri Gwenchana?’’ Tanya Yuri cemas.
‘’Aku baik-baik saja , haha kalian itu terlalu mencemaskanku’’ Ujar Hye Ri sambil memperlihatkan senyum ketegaran pada kedua sahabatnya Kwan Yuri dan Anne One
‘’Kalau kau tidak enak badan beristirahatlah di pinggir lapangan kami pasti akan menemanimu tenang saja ^^’’
‘’Iya Anne benar, sebaiknya kau beristirahat saja, oh ya apa perlu kami mengantarmu ke ruang UKS?’’
‘’Andwae, aku baik-baik saja kok teman-teman, sudahlah kalian jangan berlebihan seperti ini’’
‘’Ishh kau itu kami berdua kan peduli pada kesehatanmu’’ Ujar Yuri sebal sambil menjitak  pelan dahi Hye Ri.
Di tengah-tengah pembicaraan mereka, tiba-tiba saja Hye Ri merasa kepalanya sangat pusing.
‘’Hye Ri kau kenapa?kau demam’’ Tanya Anne sambil memegang dahi Hye Ri berusaha untuk memastikan bahwa sahabatnya itu memang dalam keadaan yang baik-baik saja. Tetapi belum sempat Hye Ri menjawabnya tiba-tiba saja Ia pingsan, dan dengan singgap Yuri sahabatnya itu menangkap tubuh Hye Ri.
‘’Ayo cepat bawa dia ke ruang UKS’’ Ujar Seonsaengnim.
‘’Ne’’
Yuri, Anne beserta kedua teman Hye Ri yang lainnya membawa Hye Ri ke ruang UKS.
‘’Oo..ppa JinWoon kenapa…kenapa kau bisa ada di sini?Mana dokter yang biasanya bertugas di tempat ini?’’
‘’Dia sedang cuti selama 3 hari dan aku diminta oleh Kepala Sekolah untuk menggantikan tugasnya sementara waktu, lalu kenapa kalian berempat bisa ada di tempat ini? Bukankah sekarang jam pelajaran olahraga?’’
‘’kami datang ke sini karena Hye Ri tiba-tiba saja pingsan saat jam pelajaran olahraga sedang berlangsung’’
‘’Selain itu entah kenapa darah terus-menerus mengalir keluar dari kedua lubang hidungnya, dan sepertinya dia…dia juga demam, tolong rawatlah dia sampai ia sadar nanti. Kami mohon’’ Ujar Yuri, Anne dan kedua teman Hye Ri lainnya secara bersamaan.
‘’Sebaiknya sekarang kalian kembali ke lapangan, Hye Ri biar aku saja yang akan mengurusnya’’
‘’Gomawo oppa’’
Yuri, Anne dan kedua teman Hye Ri lainnya memutuskan untuk kembali ke lapangan olahraga dan menyerahkan kesehatan Hye Ri sepenuhnya pada JinWoon. JinWoon pun kemudian meletakkan Hye Ri di tempat tidur untuk memeriksa kondisi tubuh Hye Ri sekarang, ia pun pertama-tama mengopres dahi Hye Ri dengan air hangat untuk menurunkan suhu tubuhnya pada sekisaran normal. Selanjutnya ia berusaha untuk menghentikan darah yang terus menerus keluar dari kedua lubang hidung Hye Ri. Setelah selesai dengan itu semua JinWoon menyuntikan obat tidur dengan maksud agar Hye Ri hari ini dapat beristirahat total.
JinWoon P.O.V
 ‘’Ada apa denganku?Kenapa saat aku melihatnya terbaring seperti ini dadaku…dadaku terasa sesak sama halnya dengan kejadian 2 tahun lalu?’’ Ujar JinWoon yang kemudian membelai perlahan-lahan helai demi helai rambut Hye Ri ketika ia sedang tertidur pulas.
‘’Apa mungkin aku jatuh cinta padanya?’’
‘’Tidak…aku tidak boleh seperti ini, aku sudah berjanji, berjanji pada diriku sendiri kalau aku..aku harus sepenuhnya focus pada bidang kedokteran yang aku jalani ini, ayah, hanya dialah satu-satunya orang yang berharga dalam hidupku ya hanya dia seorang’’
To be continued …





Please Reviewnya ^^

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking