Totale bladsykyke

Dinsdag 16 April 2013

One Spring Day Chapter 5


   One Spring Day Chapter 5
             
              Bel tanda pelajaran telah berakhir akhirnya berbunyi, Hye Ri bergegas pulang menuju rumahnya bersama dengan kedua sahabatnya itu.
‘’Ayo kita harus cepat, aku harus sampai di sekolah kembali jam 05.00 sore ini’’
‘’Memangnya ada apa?’’ Tanya Anne
‘’Aku janji pada JinWoon oppa untuk ke toko buku bersama’’
‘’Uhukk…tampaknya hubungan kalian sudah semakin dekat’’
‘’Apa maksudmu Yuri? Kami hanya berteman saja kok’’
‘’Benarkah’’
‘’Ne, sudahlah jangan meledekku terus-terusan seperti itu dong’’
‘’Iya-iya jeongmal mianhae’’
‘’Sudah ya aku pulang dulu, sampai jumpa teman-teman’’
Sesampainya di rumah, Hye Ri bergegas menuju kamar dan mencari baju yang cocok untuknya. Blazer berwarna pink dan celana jeans pendek itulah yang dia pilih. Setelah selesai dengan itu semua Hye Ri bergegas menuju sekolah tempat dimana ia dan JinWoon bertemu pertama kali.
‘’Oppa!’’ Ujar Hye Ri dari kejauhan sambil melambaikan tangannya, JinWoon pun membalasnya dengan sebuah senyuman tipis, sangat tipis bahkan tidak seorang pun yang tahu kalau dia sedang tersenyum.
‘’Iliwa’’ Jawab JinWoon (Iliwa ‘’Ayo’’)
Sesampainya di toko buku Hye Ri dan JinWoon berpisah dan berjanji akan bertemu kembali di kasir.
‘’Oppa nanti kita bertemu di kasir ya?’’
‘’Ne, aku mengerti’’
Setelah selesai dengan urusan mereka masing-masing dalam tanda kutip memilih buku yang mereka suka, mereka pun bertemu kembali di kasir dan sedikit berbincang-bincang tentang apa kegiatan yang akan mereka lakukan berikutnya.
‘’Oppa sehabis ini temani aku membeli es krim ya, tenang nanti aku yang traktir’’
Sesampainya di toko es krim …
‘’Permisi, pesan es krim dengan rasa teh hijau satu’’
‘’Oh ya, oppa mau pesan es krim rasa apa?’’
‘’Coklat’’
‘’Es krim coklatnya juga satu ya’’ Ujar Hye Ri kepada penjual es krim.
‘’Ini dia es krim rasa teh hijau dan coklatnya, semuanya jadi 10 Won saja’’
‘’Terima kasih’’ Ucap JinWoon
‘’Oppa bagaimana rasanya? Ujar Hye Ri sambil memperlihatkan senyumnya yang manis pada JinWoon, dan tanpa disadari bercak es krim menempel di pipinya sehingga membuat JinWoon tertawa kecil.
‘’Kau itu seperti anak kecil saja, coba lihat pipimu ada bercak noda es krim’’
‘’Benarkah?’’
Tiba-tiba saja JinWoon mengambil saputangan dari dalam kantong celananya lalu mengusap noda yang terdapat pada pipi Hye Ri dengan lembut,mata mereka pun saling memandang dalam beberapa detik, seketika meronalah pipi Hye Ri dan suasana pun berubah menjadi hening.
‘’Te..terima kasih oppa’’ UJar Hye Ri malu.
‘’Hye Ri kau mau bermain itu?’’
‘’Hah, permainan apa oppa?’’
‘’Sudahlah ayo ikut aku’’ JinWoon pun menggenggam tangan Hye Ri lalu membawanya pergi.
‘’Memangnya kau bisa memanah, oppa?’’
‘’Tentu saja bisa, coba lihat ini’’
Panah pun melesat tepat sasaran, permainan pun berakhir dan sebagai hadiahnya JinWoon mendapatkan 2 pasang gantungan berbentuk boneka anjing.
‘’Ini satu untukmu dan satu lagi untukku’’
‘’Wah lucu sekali, terima kasih oppa, tapi ngomong-ngomong dari mana kau belajar memanah, yang tadi hebat sekali?’’
‘’Ayahku yang mengajarkannya padaku sejak aku berumur 5 tahun’’
‘’Oh’’
‘’Hye Ri apa kau lapar?’’
Haaachiuuu…
‘’Kau itu, bukankah tadi pagi sudah ku peringatkan supaya kau menggunakan jaket atau sweater saat ke luar rumah’’Ujar JinWoon kesal, ia pun lalu melepaskan jaket yang sedang ia kenakan lalu memakaikannya pada tubuh Hye Ri.
‘’Mianhae’’ Jawab Hye Ri dengan pipi yang merona merah.
‘’Sekarang kau harus makan, kalau tidak kau bisa sakit, dan kau tidak boleh menolak tawaranku ini, mengerti?’’
‘’Ne’’
Mereka pun mengakhiri aktivitas mereka hari ini dengan makan malam bersama.
DEG DEG DEG begitulah suara detak jantung Hye Ri saat berada dekat dengan JinWoon, ya detak jantung dengan irama cepat.
‘’Oh ya Hye Ri setelah ini kita pergi melihat Sunset mau kan?’’
‘’Baiklah, oppa ini jaketnya aku kembalikan, aku takut kalau oppa sakit hanya karena mengorbankan jaket oppa untukku’’
‘’Sudahlah pakai saja aku tidak apa-apa’’
Setelah mereka menyelesaikan makan malam, akhirnya mereka pergi menuju sebuah pantai dekat dengan restaurant tempat mereka makan.
‘’Hye Ri ayo pasang wajah chuhan, kita berfoto bersama. 1, 2, 3 Cis’’ (Chuhan ‘’jelek’’)
‘’Wah wajah oppa terlihat lucu hahaha’’
‘’Kau juga coba lihat ini’’
‘’Oppa jahat…’’
‘’Aku kan hanya bercanda’’

To be continued ….


Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking