One Spring Day Chapter 5
Bel tanda pelajaran telah berakhir
akhirnya berbunyi, Hye Ri bergegas pulang menuju rumahnya bersama dengan kedua
sahabatnya itu.
‘’Ayo kita
harus cepat, aku harus sampai di sekolah kembali jam 05.00 sore ini’’
‘’Memangnya
ada apa?’’ Tanya Anne
‘’Aku janji
pada JinWoon oppa untuk ke toko buku bersama’’
‘’Uhukk…tampaknya
hubungan kalian sudah semakin dekat’’
‘’Apa
maksudmu Yuri? Kami hanya berteman saja kok’’
‘’Benarkah’’
‘’Ne,
sudahlah jangan meledekku terus-terusan seperti itu dong’’
‘’Iya-iya
jeongmal mianhae’’
‘’Sudah ya
aku pulang dulu, sampai jumpa teman-teman’’
Sesampainya
di rumah, Hye Ri bergegas menuju kamar dan mencari baju yang cocok untuknya.
Blazer berwarna pink dan celana jeans pendek itulah yang dia pilih. Setelah
selesai dengan itu semua Hye Ri bergegas menuju sekolah tempat dimana ia dan
JinWoon bertemu pertama kali.
‘’Oppa!’’
Ujar Hye Ri dari kejauhan sambil melambaikan tangannya, JinWoon pun membalasnya
dengan sebuah senyuman tipis, sangat tipis bahkan tidak seorang pun yang tahu
kalau dia sedang tersenyum.
‘’Iliwa’’
Jawab JinWoon (Iliwa ‘’Ayo’’)
Sesampainya
di toko buku Hye Ri dan JinWoon berpisah dan berjanji akan bertemu kembali di
kasir.
‘’Oppa nanti
kita bertemu di kasir ya?’’
‘’Ne, aku
mengerti’’
Setelah
selesai dengan urusan mereka masing-masing dalam tanda kutip memilih buku yang
mereka suka, mereka pun bertemu kembali di kasir dan sedikit berbincang-bincang
tentang apa kegiatan yang akan mereka lakukan berikutnya.
‘’Oppa
sehabis ini temani aku membeli es krim ya, tenang nanti aku yang traktir’’
Sesampainya
di toko es krim …
‘’Permisi,
pesan es krim dengan rasa teh hijau satu’’
‘’Oh ya, oppa
mau pesan es krim rasa apa?’’
‘’Coklat’’
‘’Es krim
coklatnya juga satu ya’’ Ujar Hye Ri kepada penjual es krim.
‘’Ini dia es
krim rasa teh hijau dan coklatnya, semuanya jadi 10 Won saja’’
‘’Terima
kasih’’ Ucap JinWoon
‘’Oppa
bagaimana rasanya? Ujar Hye Ri sambil memperlihatkan senyumnya yang manis pada
JinWoon, dan tanpa disadari bercak es krim menempel di pipinya sehingga membuat
JinWoon tertawa kecil.
‘’Kau itu
seperti anak kecil saja, coba lihat pipimu ada bercak noda es krim’’
‘’Benarkah?’’
Tiba-tiba
saja JinWoon mengambil saputangan dari dalam kantong celananya lalu mengusap
noda yang terdapat pada pipi Hye Ri dengan lembut,mata mereka pun saling
memandang dalam beberapa detik, seketika meronalah pipi Hye Ri dan suasana pun
berubah menjadi hening.
‘’Te..terima
kasih oppa’’ UJar Hye Ri malu.
‘’Hye Ri kau
mau bermain itu?’’
‘’Hah,
permainan apa oppa?’’
‘’Sudahlah
ayo ikut aku’’ JinWoon pun menggenggam tangan Hye Ri lalu membawanya pergi.
‘’Memangnya
kau bisa memanah, oppa?’’
‘’Tentu saja bisa,
coba lihat ini’’
Panah pun
melesat tepat sasaran, permainan pun berakhir dan sebagai hadiahnya JinWoon
mendapatkan 2 pasang gantungan berbentuk boneka anjing.
‘’Ini satu
untukmu dan satu lagi untukku’’
‘’Wah lucu sekali,
terima kasih oppa, tapi ngomong-ngomong dari mana kau belajar memanah, yang tadi
hebat sekali?’’
‘’Ayahku yang
mengajarkannya padaku sejak aku berumur 5 tahun’’
‘’Oh’’
‘’Hye Ri apa
kau lapar?’’
Haaachiuuu…
‘’Kau itu,
bukankah tadi pagi sudah ku peringatkan supaya kau menggunakan jaket atau
sweater saat ke luar rumah’’Ujar JinWoon kesal, ia pun lalu melepaskan jaket
yang sedang ia kenakan lalu memakaikannya pada tubuh Hye Ri.
‘’Mianhae’’
Jawab Hye Ri dengan pipi yang merona merah.
‘’Sekarang
kau harus makan, kalau tidak kau bisa sakit, dan kau tidak boleh menolak
tawaranku ini, mengerti?’’
‘’Ne’’
Mereka pun
mengakhiri aktivitas mereka hari ini dengan makan malam bersama.
DEG DEG DEG
begitulah suara detak jantung Hye Ri saat berada dekat dengan JinWoon, ya detak
jantung dengan irama cepat.
‘’Oh ya Hye
Ri setelah ini kita pergi melihat Sunset mau kan?’’
‘’Baiklah, oppa
ini jaketnya aku kembalikan, aku takut kalau oppa sakit hanya karena
mengorbankan jaket oppa untukku’’
‘’Sudahlah
pakai saja aku tidak apa-apa’’
Setelah
mereka menyelesaikan makan malam, akhirnya mereka pergi menuju sebuah pantai
dekat dengan restaurant tempat mereka makan.
‘’Hye Ri ayo
pasang wajah chuhan, kita berfoto bersama. 1, 2, 3 Cis’’ (Chuhan ‘’jelek’’)
‘’Wah wajah
oppa terlihat lucu hahaha’’
‘’Kau juga
coba lihat ini’’
‘’Oppa
jahat…’’
‘’Aku kan
hanya bercanda’’
To be continued ….
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking